Saat ini Kabupaten Garut disebut-sebut sebagai kota wisata. Pasalnya, selain memiliki potensi di bidang pariwisata, Garut juga menjadi kota alternatif kunjungan wisata setelah puncak Cianjur dan Bogor dan Bandung serta sekitarnya.
Lalu, apa saja yang sudah dipersiapkan Pemkab
Garut dan masyarakatnya ketika menghadapi perkembangan ini. Apa saja yang bisa mendorong
dan memperkuat pariwisata di kota dodol ini serta bagaimana tingkat kunjungan
wisatawan ke Kota Garut saat ini,,??
Menurut
salah seorang pengusaha ternama sekaligus Chef Legendaris di Kota Garut, Asep Sutarman, setelah beberapa ratus
tahun kota Garut tidak mengalami banyak perkembangan yang signifikan, bahkan
cenderung diam di tempat. Namun, sekitar tahun 2015 lalu, ada lampu hijau yang
mengarah pada perubahan. Saat itu, Garut mulai memperlihatkan titik terang
menuju pembangunan yang lebih baik.
“Alhamdulillah, sejak tahun 2015
Garut sedikit bergeser dari keterpurukan. Garut mulai mendapat lirikan dari
masyarakat di luar Garut dan Jawa Barat. Peningkatan kunjungan terjadi bukan
hanya di sektor pariwisata, tetapi juga diikuti oleh investasi lain, seperti perusahaan
dan industri serta usaha lain yang saling mengikat dengan pertumbuhan sektor
pariwisata,” ungkap Asep.
Usaha
lain yang mengikat dengan pariwisata, ucap Asep Sutarman, diantaranya pertumbuhan bisnis di
sektor kuliner, perawatan kesehatan tubuh dan kecantikan seperti salon, bisnis
kuliner, penginapan dan hotel, industri keterampilan bahkan pertumbuhan di
bidang bisnis media. “Saat ini banyak usaha yang baru bermunculan, diantaranya
bisnis kuliner,” ungkapnya.
Dikatakan pria yang menetap lama di Negara Paman Sam, Amerika Serikat
ini, supaya Garut tiap hari ramai dipadati
wisatawan memang bukan hal yang mudah. Salah satu hal yang dibutuhkan untuk itu
adalah merubah mind set masyarakat Garut.
“Berdasarkan pengalaman di Amerika Serikat, suatu daerah akan maju
apabila tingkat kedisiplinan masyarakatnya baik. Kedisiplinan warga Negara di
eropa jelas berbeda dengan warga Garut. Kebanyakan, kedisplinan kita sebagai
warga Negara Indonesia masih kalah jauh oleh warga Negara maju. Kuncinya adalah
displin yang tinggi,” katanya.
Melalui disiplin yang baik, sambung Asep Sutarman, tentu saja apapun
yang diwacanakan akan terwujud di kemudian hari, tidak terkecuali dengan
keinginan mengembangkan bisnis dunia kuliner. “Kalau saja etos kerja warga
Garut tidak disertai dengan displin yang baik, maka sampai kapan pun wisata di
Garut hanya akan jalan di tempat,” ungkapnya.
Asep Sutarman yang aktif sebagai Sekjen Indonesia Chef Asossiation
(ICA), Kabupaten Garut menyebutkan, untuk menggebrak binis kuliner di Garut,
juga dibutuhkan inovasi dan terobosan-terobosan yang unik, sehingga mampu
mengundang penasaran wisatawan luar untuk selalu datang ke Garut.
“Untuk mengundang warga luar Garut datang ke Garut, tentunya harus
dibuat sesuatu yang membuat orang lain penasaran. Garut memiliki berjuta
keindahan yang bisa dikemas seunik dan semenarik mungkin,” katanya.
Asep yang terlibat beberapa event
besar di Garut, Bandung dan Jakarta mengaku sedang membuat terobosan guna
mengharumkan nama Garut di sektor wisata dan kuliner, salah satunya dengan
membuat makanan dengan bahan dasar terbuat dari kentang dan dodol.
“Selama ini ada cita-cita yang belum terwujud, diantaranya membuat rekor
MURI. Tetapi kegiatan ini memang membutuhkan suport dari pengusaha dan
pemerintah setempat. Kentang sebagai hasil pertanian unggulan Garut dan dodol
sebagai bahan unggulan Garut di buat desert, kemudian dibagikan kepada puluhan
ribu pengunjung. Saya yakin hal-hal seperti akan menjadi sebuah momentum besar
dan mengundang perhatian orang banyak,” katanya.
Melalui kreatifitas seperti inilah wisata dan bisnis kuliner di kota
dodol bisa terangkat. Bukan hanya dirinya, Asep Sutarman mengaku, pengusaha,
para chef dan Pemkab setempat harus membuat sesuatu yang unik, menarik dan bisa
dirasakan masyarakat banyak.
“Semua pihak harus terlibat, apabila hanya dilakukan perorangan saja,
saya kira akan sangat sulit. Semua sektor bisa bergerak memajukan Garut dari
sisi dan bidangnya masing-masing,” ungkap koki yang serba bisa ini sambil
mengajak Tabloid Intan mengelilingi Kafe Chef Abragan di Jalan Pedes, samping Showroom
Toyota Kabupaten Garut. (Asep Ahmad)
No comments:
Post a Comment