Sunday, 29 May 2016

Tantangan Bisnis Kuliner di Kota Dodol Harus Diciptakan Terobosan Unik Nan Menarik


            Saat ini Kabupaten Garut disebut-sebut sebagai kota wisata. Pasalnya, selain memiliki potensi di bidang pariwisata, Garut juga menjadi kota alternatif kunjungan wisata setelah puncak Cianjur dan Bogor dan Bandung serta sekitarnya.
 Lalu, apa saja yang sudah dipersiapkan Pemkab Garut dan masyarakatnya ketika menghadapi perkembangan ini. Apa saja yang bisa mendorong dan memperkuat pariwisata di kota dodol ini serta bagaimana tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Garut saat ini,,??
             Menurut salah seorang pengusaha ternama sekaligus Chef Legendaris di Kota Garut, Asep Sutarman, setelah beberapa ratus tahun kota Garut tidak mengalami banyak perkembangan yang signifikan, bahkan cenderung diam di tempat. Namun, sekitar tahun 2015 lalu, ada lampu hijau yang mengarah pada perubahan. Saat itu, Garut mulai memperlihatkan titik terang menuju pembangunan yang lebih baik.
           “Alhamdulillah, sejak tahun 2015 Garut sedikit bergeser dari keterpurukan. Garut mulai mendapat lirikan dari masyarakat di luar Garut dan Jawa Barat. Peningkatan kunjungan terjadi bukan hanya di sektor pariwisata, tetapi juga diikuti oleh investasi lain, seperti perusahaan dan industri serta usaha lain yang saling mengikat dengan pertumbuhan sektor pariwisata,” ungkap Asep.
           Usaha lain yang mengikat dengan pariwisata, ucap Asep Sutarman, diantaranya pertumbuhan bisnis di sektor kuliner, perawatan kesehatan tubuh dan kecantikan seperti salon, bisnis kuliner, penginapan dan hotel, industri keterampilan bahkan pertumbuhan di bidang bisnis media. “Saat ini banyak usaha yang baru bermunculan, diantaranya bisnis kuliner,” ungkapnya.
           Dikatakan pria yang menetap lama di Negara Paman Sam, Amerika Serikat ini, supaya Garut tiap hari ramai dipadati wisatawan memang bukan hal yang mudah. Salah satu hal yang dibutuhkan untuk itu adalah merubah mind set masyarakat Garut.
“Berdasarkan pengalaman di Amerika Serikat, suatu daerah akan maju apabila tingkat kedisiplinan masyarakatnya baik. Kedisiplinan warga Negara di eropa jelas berbeda dengan warga Garut. Kebanyakan, kedisplinan kita sebagai warga Negara Indonesia masih kalah jauh oleh warga Negara maju. Kuncinya adalah displin yang tinggi,” katanya.
           Melalui disiplin yang baik, sambung Asep Sutarman, tentu saja apapun yang diwacanakan akan terwujud di kemudian hari, tidak terkecuali dengan keinginan mengembangkan bisnis dunia kuliner. “Kalau saja etos kerja warga Garut tidak disertai dengan displin yang baik, maka sampai kapan pun wisata di Garut hanya akan jalan di tempat,” ungkapnya.
           Asep Sutarman yang aktif sebagai Sekjen Indonesia Chef Asossiation (ICA), Kabupaten Garut menyebutkan, untuk menggebrak binis kuliner di Garut, juga dibutuhkan inovasi dan terobosan-terobosan yang unik, sehingga mampu mengundang penasaran wisatawan luar untuk selalu datang ke Garut.
          “Untuk mengundang warga luar Garut datang ke Garut, tentunya harus dibuat sesuatu yang membuat orang lain penasaran. Garut memiliki berjuta keindahan yang bisa dikemas seunik dan semenarik mungkin,” katanya.
 Asep yang terlibat beberapa event besar di Garut, Bandung dan Jakarta mengaku sedang membuat terobosan guna mengharumkan nama Garut di sektor wisata dan kuliner, salah satunya dengan membuat makanan dengan bahan dasar terbuat dari kentang dan dodol.
           “Selama ini ada cita-cita yang belum terwujud, diantaranya membuat rekor MURI. Tetapi kegiatan ini memang membutuhkan suport dari pengusaha dan pemerintah setempat. Kentang sebagai hasil pertanian unggulan Garut dan dodol sebagai bahan unggulan Garut di buat desert, kemudian dibagikan kepada puluhan ribu pengunjung. Saya yakin hal-hal seperti akan menjadi sebuah momentum besar dan mengundang perhatian orang banyak,” katanya.
         Melalui kreatifitas seperti inilah wisata dan bisnis kuliner di kota dodol bisa terangkat. Bukan hanya dirinya, Asep Sutarman mengaku, pengusaha, para chef dan Pemkab setempat harus membuat sesuatu yang unik, menarik dan bisa dirasakan masyarakat banyak.
          “Semua pihak harus terlibat, apabila hanya dilakukan perorangan saja, saya kira akan sangat sulit. Semua sektor bisa bergerak memajukan Garut dari sisi dan bidangnya masing-masing,” ungkap koki yang serba bisa ini sambil mengajak Tabloid Intan mengelilingi Kafe Chef Abragan di Jalan Pedes, samping Showroom Toyota Kabupaten Garut. (Asep Ahmad)

No comments:

Post a Comment