Sunday, 29 May 2016

Baso M IMU Sebagai Ikon Baso Kabupaten Garut Pertahankan Ciri Khas Pituin Garut


GARUT - Bisnis dibidang makanan cepat saji seperti Baso memang usaha yang benar-benar menggiurkan. Pasalnya, apabila dilihat dari setiap penjuru kota di Indonesia, hampir setiap jalur terdapat pedagang Baso. Bahkan, pedagang Baso juga menyebar ke pelosok-pelosok hingga ke perkampungan terpencil.
 Di kota besar, pedagang Baso sudah setingkat dengan bisnis resto. Mereka memiliki tempat berjualan yang sangat strategis dan refresentatif, sehingga pengunjungnya pun bisa seimbang dengan resto-resto yang menjual makanan siap saji lainnya.
Di Kabupaten Garut, salah satu pedagang Baso yang sudah puluhan tahun berkiprah saat ini sudah menjadi ikon baso khas Garut, namanya Baso M Imu. Sejak tahun 1972 silam, almarhum Mang Imu sudah bergelut dengan berjualan Baso. Ketika M Imu sudah meninggal dunia, maka bisnis raksasanya pun dilanjutkan oleh anak-anaknya.
Dan kini, Baso M IMU benar-benar sudah mewabah. Selain rasanya yang terkenal enak, pelayanannya ramah, Baso M IMU pun sudah mendapatkan pujian dari beberapa pejabat besar setingkat bupati dan pejabat lainnya seperti anggota DPRD, DPR RI, artis-artis ibukota dan semua kalangan masyarakat. Baso M IMU yang diproduksi langsung oleh keluarga besar M IMU mendapatkan sertifikat halal dari Dinas terkait dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat.
“Baso M IMU benar-benar enak, rasanya luar biasa. Saya dan keluarga apabila berkunjung ke Garut pasti membeli Baso M IMU,” ujar Eden dan H Nurdin Hidayat, pengusaha-pengusaha dari Purwakarta dan Karawang.
Sementara itu, Kang Amat, selaku salah satu owner Baso M Imu Caba Kadungora mengatakan, melihat branding atau logo M IMU, selama ini Baso M IMU banyak disebut sebagai pedagang Baso dari Jawa Tengah atau Jawa Timur. Karena, banyak orang mengira huruf M pada kalimat M IMU, singkatan dari kata Mas. Padahal, lanjut Amat, huruf M ini singkatan dari Mang. “ M IMU itu artinya bukan Mas IMU, tapi Mang IMU. Kalau di Jawa Tengah pedagang itu sering disebut dengan kata Mas, tetapi kalau di Jawa Barat artinya Mang,” ujar Amat sedikit berkisah.
Namun yang pasti, sambung Amat, Baso M IMU selain memiliki sejarah panjang, dia beserta keluarga besar M IMU memiliki harapan untuk bisa membantu Kabupaten Garut melalui bisnis kulinernya. “Baso M IMU adalah bisnis yang lahir di tanah Garut. Kami adalah putra daerah pituin atau asli orang Garut. Sehingga dimanapun M IMU membuka cabang, maka disana juga akan dijaga nama baik pitui Garut nya,” jelasnya dengan bangga.
Amat berharap, Baso M IMU dapat berkembang dengan baik dan bisa membantu amsyarakat Garut mendapatkan makanan yang enak, bergizi dan menyehatkan. Untuk itu, setiap Baso yang dia buat akan selalu menggunakan daging-daging berkualitas, dengan rasa yang mampu bersaing dengan pedagang Basi mana pun di Indonesia. “Tempat pembuatan baso di M IMU sangat higienis, bersih dan dagingnya hanya menggunakan daging berkualitas. Bagi yang penasaran proses pembuatan Baso M IMU bisa melihat tempat produksi kami. Untuk memproduksi basonya, kami juga sudah menggunakan mesin bertekhnologi canggih yang dibeli dari Jerman,” ungkapnya seraya mengatakan, M IMU Cabang Kadungora baru sebulan buka, tetapi pelanggannya sangat banyak. Sampai-sampai dia harus melayani pembeli sampai larut malam. (Asep Ahmad)     

No comments:

Post a Comment