GARUT - Bisnis dibidang makanan cepat saji seperti Baso memang usaha yang benar-benar menggiurkan. Pasalnya, apabila dilihat dari setiap penjuru kota di Indonesia, hampir setiap jalur terdapat pedagang Baso. Bahkan, pedagang Baso juga menyebar ke pelosok-pelosok hingga ke perkampungan terpencil.
Di kota besar,
pedagang Baso sudah setingkat dengan bisnis resto. Mereka memiliki tempat
berjualan yang sangat strategis dan refresentatif, sehingga pengunjungnya pun
bisa seimbang dengan resto-resto yang menjual makanan siap saji lainnya.
Di Kabupaten Garut, salah satu pedagang Baso yang sudah
puluhan tahun berkiprah saat ini sudah menjadi ikon baso khas Garut, namanya
Baso M Imu. Sejak tahun 1972 silam, almarhum Mang Imu sudah bergelut dengan
berjualan Baso. Ketika M Imu sudah meninggal dunia, maka bisnis raksasanya pun
dilanjutkan oleh anak-anaknya.
Dan kini, Baso M IMU benar-benar sudah mewabah. Selain
rasanya yang terkenal enak, pelayanannya ramah, Baso M IMU pun sudah
mendapatkan pujian dari beberapa pejabat besar setingkat bupati dan pejabat
lainnya seperti anggota DPRD, DPR RI, artis-artis ibukota dan semua kalangan
masyarakat. Baso M IMU yang diproduksi langsung oleh keluarga besar M IMU
mendapatkan sertifikat halal dari Dinas terkait dan Majelis Ulama Indonesia
(MUI) setempat.
“Baso M IMU benar-benar enak, rasanya luar biasa. Saya dan
keluarga apabila berkunjung ke Garut pasti membeli Baso M IMU,” ujar Eden dan H
Nurdin Hidayat, pengusaha-pengusaha dari Purwakarta dan Karawang.
Sementara itu, Kang Amat, selaku salah satu owner Baso M Imu
Caba Kadungora mengatakan, melihat branding atau logo M IMU, selama ini Baso M
IMU banyak disebut sebagai pedagang Baso dari Jawa Tengah atau Jawa Timur.
Karena, banyak orang mengira huruf M pada kalimat M IMU, singkatan dari kata
Mas. Padahal, lanjut Amat, huruf M ini singkatan dari Mang. “ M IMU itu artinya
bukan Mas IMU, tapi Mang IMU. Kalau di Jawa Tengah pedagang itu sering disebut
dengan kata Mas, tetapi kalau di Jawa Barat artinya Mang,” ujar Amat sedikit
berkisah.
Namun yang pasti, sambung Amat, Baso M IMU selain memiliki
sejarah panjang, dia beserta keluarga besar M IMU memiliki harapan untuk bisa
membantu Kabupaten Garut melalui bisnis kulinernya. “Baso M IMU adalah bisnis
yang lahir di tanah Garut. Kami adalah putra daerah pituin atau asli orang
Garut. Sehingga dimanapun M IMU membuka cabang, maka disana juga akan dijaga
nama baik pitui Garut nya,” jelasnya dengan bangga.
Amat berharap, Baso M IMU dapat berkembang dengan baik dan
bisa membantu amsyarakat Garut mendapatkan makanan yang enak, bergizi dan
menyehatkan. Untuk itu, setiap Baso yang dia buat akan selalu menggunakan
daging-daging berkualitas, dengan rasa yang mampu bersaing dengan pedagang Basi
mana pun di Indonesia. “Tempat pembuatan baso di M IMU sangat higienis, bersih
dan dagingnya hanya menggunakan daging berkualitas. Bagi yang penasaran proses
pembuatan Baso M IMU bisa melihat tempat produksi kami. Untuk memproduksi basonya,
kami juga sudah menggunakan mesin bertekhnologi canggih yang dibeli dari
Jerman,” ungkapnya seraya mengatakan, M IMU Cabang Kadungora baru sebulan buka,
tetapi pelanggannya sangat banyak. Sampai-sampai dia harus melayani pembeli
sampai larut malam. (Asep Ahmad)
No comments:
Post a Comment