Ikan merupakan
salah satu jenis hewan yang hidup di air. Karena memiliki banyak jenis dan
ukurannya berbeda-beda, ikan sering dimanfaatkan untuk dikonsumsi dan sebagai
hiasan. Banyak jenis ikan yang dapat dikonsumsi untuk makanan sehari-hari, baik
ikan yang hidup di air tawar maupun laut. Sebelum dikonsumsi ikan biasanya
diolah terlebih dahulu, baik itu dimasak biasa maupun diolah menjadi variasi
makanan, seperti abon, kerupuk, ikan asin dan olahan makanan lainnya.
Salah satu
olahan makanan yang berbahan dasar ikan, yakni Laux Leutik. Laux Leutik adalah
produk makanan yang merupakan hasil inovasi dan kreatifitas. Adalah Muhammad Subhan
Zaelani pemilik dari usaha produk makanan ini. Ia menciptakan sebuah terobosan
baru dalam mengolah ikan yang tidak hanya sebatas digoreng saja. Namun, hasil
dari pemikiran kreatifnya ikan diolah sedemikian rupa, agar rasanya jauh lebih
enak dan tampilannya yang berbeda dibandingkan dengan olahan ikan pada umumnya.
“Pada awalnya usaha ini
adalah usaha keluarga. Dimana ibu saya adalah penjual ikan mentah
dari Situ Bagendit, cara menjualnya dengan jalan kaki keliling kampung
disekitar situ, hal ini dilakukan tiada lain untuk menutupi kebutuhan rumah
tangga yang kian meningkat,” kata Subhan, saat diwawancarai Tabloid Intan, di
Rumah Produksi Kreatif Mandiri, di Kp Kiara Lawang Bagendit Kecamatan
Banyuresmi-Garut, Jumat (29/04/2016).
Subhan yang saat itu masih
duduk di bangku kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di Garut,
melakukan percobaan mengolah ikan menjadi makanan unik yang banyak disukai kalangan
di masyarakat. Setelah melalui bebeberapa proses dan waktu yang cukup lama,
akhirnya ia memutuskan untuk mengembangkan usahanya dengan bantuan pinjaman uang
dari temannya.
“Awalnya saya mencoba
menggoreng satu kilogram ikan nila kecil dan rarong (udang kecil, red) yang
sering dijual mentah oleh ibu saya itu. Kemudian dikemas dalam kemasan plastik
lalu diberi lebel Goreng Ikan Khas Bagendit, ternyata banyak peminatnya. Sempat
kewalahan untuk mengembangkan usaha ini, tapi berkat pinjaman modal dari teman
saya, akhirnya usaha ini bisa berkembang,” tutur Subhan.
Cara pengolahan ikannya pun
cukup mudah, yaitu dengan membuat adonan tepung terigu yang dicampur air ditambah
bumbu masak. Lalu ikan dicampur kedalam adonan tersebut, kemudian digoreng
dengan menggunakan minyak panas didalam wajan. Setelah kering, ikan kemudian
diangkat dan ditiriskan untuk dilakukan pengemasan.
“Pengolahannya sangat mudah.
Penggunaan bahan ikannya sendiri merupakan hasil dari nelayan asli di Situ
Bagendit. Bahan untuk pembuatan olahan makanan Laux Leutik ini, hanya ikan yang
masih berukuran kecil,” ujar Subhan.
Kemudian sambil kuliah
Subhan mencoba menawarkan produknya kepada dosen-dosen di kampus, bahkan ia
sengaja datang ke SMA tempatnya bersekolah dulu untuk memasarkan produk kepada
guru-guru. Seiring berjalanya waktu, produknya pun mulai banyak peminatnya dan
sering kali pembeli menanyakan jenis ikan lain dengan varian rasa yang berbeda.
“Dulu pemasarannya hanya ke
kerabat terdekat saja, paling ke dosen dan teman-teman. Kalau sekarang sudah
bisa dipasakan di sekitar Garut, seperti di toko penjual oleh-oleh. Bahkan saat
ini pemasarannya sampai keluar daerah, seperti Bandung, Tasik dan Jakarta,”
ujarnya.
Usaha yang didirikan sejak
17 Juli 2012 itu, kini memiliki beberapa olahan ikan, diantaranya Nila Anom,
Rarrong (Udang kecil), Ikan Lele, Ikan Mas, Nila Bedah dan salah satu olahan ikan
yang paling diminati, yakni Molen Nila Crisfy. Molen Nila
Crispy merupakan
nila kecil yang diolah digoreng dengan dibalut adonan tepung menyerupai molen.
Karena digoreng dengan menggunakan minyak panas, ikan ini terasa reyah saat
dimakan. “Salah satu yang unik dari varian Laux Leutik yaitu Molen Nila Crispy. Karena pengolahannya yang menyerupai molen, sehingga banyak
diminati masyarakat, harganya pun standar tidak terlalu mahal,” tutur Subhan.
Dari hasil jerih payahnya,
produk usahanya ini mendapat penghargaan sebagai juara kedua dalam ajang
‘Festival Keanekaragaman Makanan Khas Jawa Barat’ yang digelar 2013 lalu. Subhan
berharap usahanya ini mampu berkembang dan bersaing dipasaran. “Mudah-mudahan
usaha saya ini bisa berkembang, saya berkeinginan memajukan perusahaan ini,
selain itu juga memberiikan manfaat bagi para nelayan di Situ Bagendit,”
ujarnya. (Agung Julianto)***
No comments:
Post a Comment